” Katakanlah : Aku berlindung daripada Tuhan manusia, Raja manusia dan Tuhan yang disembah oleh mansia. Daripada bisikan syetan (waswas) yang tersembunyi ( khannas ) yang selalu membisikkan sesuatu ke dalam dada manusia daripada jin dan manusia ” ( QS. AnnNas : 1-6).

Biasanya jika seseorang itu khawatir untuk mendapat gangguan dari syetan, maka biasanya dia akan membaca surah an Nas. Padahal jika kita mengkaji kandungan surah annas, maka surah itu dibaca bukan hanya untuk meminta perlindungan Allah dari godaan syetan dari jin saja, tetapi juga godaan lain yang datang dari nawa nafsu, wanita, harta, kekuasaan dan lain sebagainya. Dinamakan surah “An-nas” yang bermakna “ manusia” karena didalam surah ini dari ayat pertama, kedua, ke tiga sampai ke enam terdapat kata “an-nas” ( manusia ). Manusia sebagai makhluk yang paling mulia di sisi Allah mempunyai tugas yang sangat penting dari Allah untuk menjaga dirinya dari segala macam gangguan,baik gangguan yang mengancam keselamatan dirinya ataupun gangguan yang dapat merusak amal ibadahnya kepada Allah swt. . Kalau dalam surah al Falaq manusia diperintahkan untuk berlindung dari gangguan yang berasal dari luar diri manusia seperti kejahatan manusia, sihir dan alam, maka dalam surah ini kita diperintahkan Allah untuk berlindung kepada Allah dari gangguan yang berasal dari dalam diri manusia itu sendiri. Ganguan dari dalam diri sendiri ini lebih berbahaya karena ia dapat merusak penyembahan manusia kepada allah di dsalam menjalankan aktifitas kehidupannya sehari-hari.. Dalam surah “al Falaq” Allah disebutkan dalam satu sifat Allah yaitu “Robbul falaq” dengan tiga permohonan, sebaliknya dalam surah “Annas” Allah meminta manusia menyebutkan tiga sifatnya untuk memohon satu perlindungan. Ini adalah gambaran kepada kita betapa beratnya menghadapi gangguan ini. Di awali dengan “Qul”: “ Katakana hai Muhammad : “ aujdzu bi robbinnaas” aku berlindung kepada Tuhannya manusia. “Robbun” di sini berarti tuhan sebagai pencipta manusia. Berarti bahwa segala sesuatu yang ada, apapun yang terjadi semuanya adalah atas izin dan kehendaknya. Maka Allah memerintahkan manusia untuk berlindung hanya kepada Nya sebagai pencipta manusia.

“Malikinnaas”. raja manusia, penguasa manusia. Allah memerintahkan manusia berlindung kepada Allah sebagai Raja yang menguasai manusia itu sendiri. “Ilahinnaas” tuhan yang disembah manusia. Dan Allah memerintahkan manusia untuk berlindung kepadaNya sebagai tuhan yang di sembah manusia.

Dalam kitab Tafsir al Kabir karangan Imam Fakhrurrazi dikatakan bahwa jika dalam surah Alfalaq cukup di pakai kata-kata “robbulfalaq” tuhan yang menguasai alam, tapi dalam surah Annas untuk menjelaskan Tuhan dipakai tiga sifat tuhan yang tercermin dalam kata-kata “robbunnas, maalikiinas, ilaahinnas “. Tuhan sebagai “robbun” yang menciptakan manusia, apapun yang terjadi karena “robbunnas” penguasa mansuia sampai penguasa apa yang terjadi dalam hati manusia. Sedang tuhan sebagai “malik” penguasa manusia, adalah tuhan yang memiliki kuasa untuk menilai, memberi balasan atau memberi hukuman, sebab Dia adalah Raja manusia. Sedang kata-kata “ ilaahinnas “ menjelaskan Tuhan sebagai “ilah” yaitu sesuatu yang disembah oleh manusia. Dalam ayat ini, sekaan-akan memerintahkan manusia agar manusia dapat melihat Allah dalam lkapasitas dan sifatNya sebagai “robbunnas”, manusia yang diciptakan oleh Allah, “malikinnas” manusia yang dikuasai oleh Allah dan “ilahinnas” sehingga manusia wajib untuk taat dan menyerahkan diri serta menyembah hanya kepada Allah .

Karena Allah itu harus diyakini sebagai “rabb”, “malik” dan “ilah”, maka hanya kepada Allah lah manusia meminta perlindungan dari gangguan apapun. Itulah sebabnya disambung dengan ayat “ Minsyarril was-wasil khonnas “ , Ya Allah aku berlindung kepadaMu daripada segala kejahatan dan tipuan serta bisikan syetan yang menggoda diriku “. Mengapa meminta perlindungan dari bisikan syetan ? sebab gangguan yang paling besar dalam kehidupan manusia adalah gangguan dari dalam diri sendiri, bisikan dalam dada yang berasal dari “waswasil khonnas”, bisikan syetan.
Bisikan syetan inilah yang menggoda manusia daripada menyembah allah dan merusak segala amal ibadah manusia dalam kehidupannya sehingga meyimpang dari kebenaran yang di ridhoi Allah.swt. Bisikan syetan ini juga yang akan menggerakkan nafsu dan keinginan negative, sebab nafsu merupakan senjata dan alat syetn untuk menggoda manusia. Dalam hadist disebutkan bahwa ,” syetan itu bersama anak adam di sepanjang darah yang mengalir karena itu aku ( nabi ) takut jika syetan melemparkan sesuatu yang tidak baik melalui godaan nafsu maupun melalui bisikan-bisikannya ke dalam hati kamu .” Dalam riwayat tersebut diceritakan, bahwa nabi sedang berjalan dengan istrinya sofia, tak lama kemudian nabi berpapasan dengan dua sahabat, kemudia nabi berkata : “ Hai sahabatku orang yang disampingku ini adalah istriku”. Sahabat bertanya,” mengapa engkau memberitahukan hal itu kepada kami ya rasulullah ( padahal tanpa pemberitahuan tersebut, kami pasti sudah mengetahui bahwa dia itu isterimu ) ”. Nabi menjawab ,” karena syetan itu bersama anak adam di sepanjang darah yang mengalir, dan aku takut jika nanti tiba-tiba dibisikkan syetan dalam hati kamu sesuatu yang tak baik “.

Dalam hadist sahih disebutkan, “Tidak ada seorangpun dari kalian kecuali telah ada bersamanya Qarin ( kawan dari jenis syetannya yang selalu mendampingi seseorang kemana si empunya badan berada). Aisyah bertanya : “ Apakah engkau juga mempunyai qarin ya Rasul?”. Rasul menjawab, “ Benar, qarin aku juga ada, hanya saja ketahuilah bahwa Allah telah menolongku untuk melawannya, sehingga syetanku tersebut telah menyerahkan dirinya sehingga dia tidak membisikkan yang lain kepadaku kecuali kebaikan.”( hadis riwayat muslim). Dari hadist tersebut kita ketahui bahwa tak ada seorangpun yang bebas dari bisikan syetan dalam dirinya. Cara syetan mengganggu manusia adalah membisikkan keburukan dalam hati manusia sehingga manusia ragu dengan kekuasaan Allah, atau membisikkan sesuatu untuk menggoda manusia berbuat maksiat, atau membisikkan sesuatu yang dapat merusak hubungan manusia dengan manusia yang lain, dan sebagainya.

Dalam suatu hadis yang disampaikan oleh Anas disebutkan bahwa : “ syetan itu selalu meletakkan paruhnya di atas hati manusia maka dia membisikkan sesuatu dalam hati tersebut. Jika manusia ingat Allah, maka paruh syetan itu akan berhenti mematuk, tetapi bila manusia itu lupa daripada mengingat Allah maka paruh syetan itu terus bergerak mematukkan paruhnya ke dalam hati manusia dengan bisikan-bisikan keburukan “. ( hadis riwayat Baihaqi dan Ibnu Abidunya ). Hadis daripada Ibnu Abbas menceritakan bahwa : “ Tidak ada seorang anakpun lahir kecuali diatas hatinya sudah bersiap-siap syetan meniupkan was-was, maka apabila seseorang itu mengingat Allah, syetan itu diam tidak bergerak, tetapi apabila seseorang itu lupa kepada Allah, maka dia segera mematuk-matuk hati orang tersebut “. ( riwayat Baihaqi dan Hakim ).

Menurut surah anNas, bisikan tersebut disebut dengan “ was-was “ yang ditiupkan oleh syetan yang bernama “Khannas”. Dalam tafsir Thabari, diriwayatkan bahwa menurut Ibnu Yazid bahwa “ khannas “ itu dapat berupa jin dan manusia. Jadi bisikan dan godaan yang masuk ke dalam hati manusia itu dapat berasal dari bisikan syetan jin dan juga bisikan syetan yang berasal dari bisikan, ucapan dan perbuatan manusia. Syetan dapat berupa jin dan manusia juga dinyatakan al Quran dalam surah Al An’am ayat 112 menjelaskan bahwa : “ Kami jadikan bagi setiap nabi itu ada musuh-musuh yang terdiri dari syetan jin dan syetan manusia, sebagiannya menyampaikan pada sebagian yang lain kalimat-kalimat yang penuh tipuan dan rayuan. “. Dari ayat ini dapat disimpulkan bahwa musuh nabi itu ada dua pertama syetan dari bangsa jin dan kedua adalah sytean manusia yaitu manusia yang perbuatannya seperti syetan, atau disebut dengan syetan manusia (syayatinul insi ). Dalam tafsir Ibnu kasir diriwayatkan bahwa suatu hari nabi berkata kepada Ibnu Abbas : “ Mintalah perlindungan kepada Allah daripada syetan jin dan manusia “. Ibnu Abbas bertanya : Apakah ada syetan manusia ? Rasul menjawab : “ Ya, syetan manysia itu memang ada “. Malahan menurut Imam Suyuthi dalam kitab tafsir Durarul Mansur menyatakan bahwa menurut sahabat nabi Ibnu Yazid : “ Syetan manusia itu lebih ganas dan lebih hebat dari syetan jin, sebab syetan Jin menggoda manusia tanpa terlihat dengan jelas, sedangkan syetan manusia menggoda manusia dengan terang-terangan “. Ternyata di zaman sekarang bisikan syetan itu bias saja iklan, dalam sms, dalam handphone, dalam internet, dalam tivi, dalam politik, dalam budaya, dalam ekonomi, baik berupa pemikiran, gambar, tulisan, tontonan, atau apa saja yang mengganggu iman, yang merupakan permainan syetan yang dibuat, dicipta, dilakukan untuk menghancurkan iman, keyakinan, dan menggoda manusia. Semoga sewaktu kita membaca surah “ annas”, bukan hanya untuk syetan dari bangsa jin, tetapi juga juga untuk menghindari dan waspada dari syetan-syetan produk iklan, tulisan, filem, pemikiran, perbuatan manusia atau ajakan kawan, kolega, atasan kantor, dan lain sebagainya. Fa’tabiru Ya Ulil albab.

Satu tanggapan »

  1. amisha syahidah berkata:

    waah tadabbur yang menyentuh, oh iya, prnah sy dgr ada ceritanya tuh ttg iblis al-khonnas yg bisa masuk ke dada manusia, lewat Adam dan hawa dmn ayah Iblis Al-khonnas menitipkan anaknya pada Hawa, bener gak tuh? tlg dijawab ya..
    oia saya save gpp kan tadabbur ini..:-)
    jazakallah sblumnya..

Tinggalkan Balasan ke amisha syahidah Batalkan balasan